
NewJakarta – Dari hobi bisnis sejak kecil, Szasza Gusmantara dan Jessicca Carneline sukses membangun Caribbe Commune, coffee shop kekinian yang kini udah punya tiga cabang di Jakarta.
Menurut Szasza, jiwa bisnisnya udah terasah sejak kecil karena sering bantu usaha orang tua. Pas masih SMA, dia udah coba berbagai usaha kecil sampai akhirnya nemuin bisnis yang benar-benar berkembang, yaitu Caribbe Commune.
“Orang tua saya ngajarin buat kerja buat diri sendiri, bukan buat orang lain,” kata Szasza santai sambil ngobrol bareng media di Caribbe Commune Tomang, Jakarta Barat (23/03/2025).
Awalnya, coffee shop ini dimulai dari kedai kecil di Rajawali, Jakarta Pusat. Berkat usaha keras, sekarang Caribbe Commune udah punya tiga cabang di Joglo, Tomang, dan Gunung Sahari.
Bukan Cuma Ngopi, Tapi Jadi Rumah Buat Komunitas
Menurut Szasza, Caribbe Commune bukan cuma soal kopi, tapi juga soal komunitas.
“Kita pengen tempat ini jadi rumah kedua buat komunitas. Bukan sekadar tempat nongkrong, tapi juga tempat ngumpul buat komunitas pebisnis, komunitas sepeda, komunitas motor, dan lainnya,” jelasnya.
Modal awalnya? Rp30 juta dari tabungan pribadi mereka. Walaupun sempat ada masa sulit, mereka tetap bertahan sampai akhirnya ada investor yang tertarik. Sekarang, semua cabang mereka dijalankan dengan sistem franchise.
Nama Caribbe Commune sendiri terinspirasi dari warna spidol yang dikaitkan sama laut Karibia. Szasza dan Jessicca yang sama-sama cinta laut ngerasa nama ini pas buat merepresentasikan visi mereka: memperkenalkan kopi lebih luas dan mengembangkan bisnis coffee shop di Indonesia.

Dari Nol, Sampai Jadi Barista Otodidak
Dalam bisnis ini, Szasza fokus ke manajemen dan marketing, sedangkan Jessicca lebih ke pengolahan kopi dan resep.
Jessicca awalnya nggak punya pengalaman di dunia kopi, tapi dia belajar otodidak.
“Saya beli berbagai jenis biji kopi, nyicipin satu-satu, sampai akhirnya nemuin racikan khas yang sekarang jadi signature Caribbe Commune,” tuturnya.
Waktu pertama buka, ada tiga menu andalan yang langsung jadi favorit:
- Americano – buat yang suka kopi hitam klasik.
- Caribbe Ice Coffee – kopi dingin khas Caribbe yang segar banget.
- Aren Latte – perpaduan kopi susu dengan gula aren yang legit.
Yang bikin Caribbe Commune beda? Konsepnya yang homey dan nyaman, lengkap dengan meja biliar, karaoke, dan live music. Jadi, selain ngopi, pengunjung juga bisa seru-seruan bareng komunitas mereka.
Pahit-Manis Bangun Bisnis
Sebelum sukses dengan Caribbe Commune, Jessicca sempat buka coffee shop di Pasar Baru, Jakarta Pusat. Sayangnya, dia kena masalah barista curang yang bikin usahanya nggak berkembang. Dari situ, dia mutusin buat belajar sendiri, sampai akhirnya bisa bikin kopi dengan cita rasa khas yang jadi identitas Caribbe Commune.
Menurutnya, selera konsumen beda-beda:
“Peminum Americano biasanya lebih suka camilan manis kayak donat kentang, sedangkan yang doyan kopi susu atau cappuccino lebih sering pilih camilan asin kayak nugget atau sosis,” jelasnya.
Soal harga? Terjangkau banget!
- Minuman mulai dari Rp18.000 – Rp30.000.
- Makanan termahal cuma Rp35.000.
Bisnis Bareng? Nggak Selalu Mulus, Tapi Harus Kompak
Menjalankan bisnis bareng partner bukan hal gampang. Tapi, Szasza dan Jessicca berhasil jalan bareng tanpa konflik besar.
“Masalah yang ada lebih banyak dari eksternal. Kita punya sistem kerja yang jelas, jadi nggak ada bentrok,” kata Szasza.
Mereka juga menekankan bahwa dalam bisnis, pemimpin nggak boleh kebanyakan.
“Kami cuma berdua yang pegang keputusan utama, biar lebih terstruktur,” ujarnya.
Saat ini, Caribbe Commune udah punya 30 karyawan di tiga cabangnya. Mereka bikin sistem kerja yang kekeluargaan, jadi semua karyawan merasa nyaman dan punya rasa memiliki terhadap tempat kerja mereka.
Next Level: Punya Roastery Sendiri!
Ke depannya, Caribbe Commune punya rencana bikin roasting kopi sendiri. Dengan cara ini, mereka bisa langsung kerja sama dengan petani kopi buat menghasilkan produk yang lebih otentik dan berkualitas. Selain itu, mereka juga pengen ngasih edukasi soal kopi ke pelanggan.
“Sekarang pecinta kopi bukan cuma orang tua, tapi juga anak muda. Jadi, pasarnya makin luas dan potensinya makin gede,” ujar Jessicca.
Tips Buat Anak Muda yang Mau Bisnis
Buat yang mau mulai bisnis, Szasza dan Jessicca kasih pesan penting:
“Bisnis itu ada naik-turunnya. Kalau mentalnya nggak kuat, pasti susah bertahan,” kata Szasza.
Selain itu, mereka menegaskan bahwa komitmen adalah kunci sukses.
“Banyak anak muda yang mau bisnis, tapi masih lebih banyak main. Padahal, bisnis itu butuh proses panjang dan harus siap melewati masa sulit sebelum sukses,” tutup mereka.
Caribbe Commune bukan sekadar coffee shop, tapi rumah buat berbagai komunitas. Dengan perjalanan panjang, dedikasi, dan kerja keras, Szasza dan Jessicca siap membawa Caribbe Commune ke level selanjutnya. Stay tuned, karena mereka bakal terus ngegas di industri kopi Indonesia! (####)