
Newjakarta – Ramlan yang dulunya nyari nafkah sebagai tukang ojek dan jualan kaos-sandal di jalanan Bandung, sekarang jadi sosok keren di dunia digital, fotografi, dan literasi media. Nggak cuma jago motret artis di atas panggung, Ramlan juga aktif ngajarin pelajar soal dunia jurnalistik dan cara bikin konten positif lewat gerakan “Student Journalism” dan “Student Creator.”
Lahir 7 Maret 1987, Ramlan mengawali sekolah di SD CILEDUG 2, lanjut ke SMPN 2 Ngamprah, dan SMA Al-Bidayah di Bandung Barat. Waktu SMA, dia udah kelihatan punya jiwa pemimpin—jadi Ketua OSIS yang sukses bikin anak-anak dari berbagai latar belakang, termasuk yang dikenal “nakal”, ikut aktif di kegiatan sekolah. Gokil, kan?
Setelah lulus dari UPI tahun 2010, Ramlan sempat jadi guru kesenian dan komputer di SD. Tapi jalan hidupnya mulai berubah waktu dia masuk dunia jurnalistik sebagai video jurnalis di LKBN ANTARA. Tahun 2014, dia bikin gerakan Student Journalism—ngajak pelajar belajar cara memilah informasi, biar nggak gampang ketipu hoaks. Gerakan ini nyebar ke banyak kota, bahkan sampai Bondowoso di Jawa Timur, dan didukung Kementerian Pendidikan juga loh!

Nggak cuma di jurnalistik, Ramlan juga sempat terjun ke dunia film pendidikan. Salah satu proyeknya adalah film animasi Menggapai Bintang. Lalu, dia mulai dikenal juga sebagai content creator pariwisata lewat akun Instagram @liburams. Di sana, dia rajin review hotel dan tempat liburan secara jujur dan menarik. Dia bahkan pernah jadi Brand Ambassador platform travel PegiPegi dan tergabung di komunitas Teman Hotel Reviewer Indonesia (THR). Udah keliling banyak hotel, dapet cuan, dan tetap berbagi info bermanfaat.
Tahun 2023 jadi momen penting buat Ramlan. Lewat akun @ramsmotret, dia makin dikenal sebagai fotografer panggung artis. Mulai dari Gheayoubi, Wika Salim, Icha Christy (Icha Yang), sampai Vionita Sihombing, semuanya pernah dibidik lensa Ramlan. Nggak cuma motret, dia juga debut jadi sutradara dan penulis skenario video klip lagu “CEMBURU” dari Vionita yang rilis Juli 2024.
Di balik semua pencapaiannya, Ramlan nggak lupa berbagi ilmu. Dia sering jadi pembicara di komunitas-komunitas kreatif kayak IbuBerwisata. Lewat gerakan Student Creator, dia ngajarin anak-anak sekolah bikin konten yang positif, kreatif, tapi tetap punya etika digital.
“Media sosial itu kayak pisau. Bisa dipakai buat kebaikan, tapi bisa juga nyakitin. Anak-anak muda harus dibekali biar bisa jadi kreator yang positif,” kata Ramlan.
Kisah Ramlan nunjukin kalau asal punya niat dan semangat, nggak ada yang nggak mungkin. Dari ojek ke panggung artis, dari kaki lima ke dunia digital, Ramlan buktikan bahwa perubahan besar bisa dimulai dari langkah kecil.