
Jakarta — Pengacara kondang Deolipa Yumara yang kini mendampingi musisi senior Yoni Dores, menyampaikan permintaan maaf atas kisruh yang sempat melibatkan nama Lesti Kejora, Selasa(17/06).
Deolipa menegaskan bahwa jika memang ada kesalahan atau kekeliruan dari pihak kliennya, ia mewakili Yoni Dores untuk menyampaikan permohonan maaf.
Menurut Deolipa, sebenarnya masalah ini bisa selesai lebih cepat kalau ada titik temu sejak awal. Namun karena komunikasi yang kurang nyambung, situasi jadi makin rumit.
“Gak nyampe. Satu pengen ketemu gak ketemu, satu udah ngirim jawaban somasi. Padahal sampai. Akhirnya akan jadi miss yang namanya terjadinya laporan polisi kan,” kata Deolipa menjelaskan.
Ia menambahkan, kalau sejak awal pertemuan terjadi, mungkin semua bisa diselesaikan secara damai tanpa perlu bawa-bawa laporan polisi.
“Kita gak tau nih siapa yang salah, tapi yang jelas ada upaya pertemuan tapi gak ketemu. Tapi ada juga somasi dan dijawab juga sudah sampai somasinya,” lanjutnya.
Deolipa melihat ada niat baik dari pihak Lesti, karena sudah memberikan jawaban atas somasi. Ini dianggap sebagai sinyal positif untuk berdamai.
“Dari pihak Lesti sendiri tampaknya ada niat baik. Jadi dengan dia menjawab somasi itu sebenarnya ada niat baik dari dia, dari manajemennya untuk kemudian melakukan rebuk namanya, apa… bermusyawarah,” katanya.
Masalahnya, karena belum ada pertemuan langsung, jadi timbul kesalahpahaman. Deolipa bahkan mengaku belum melihat langsung surat jawaban somasi itu.
“Bisa dipersembunyikan gitu kan?” ujarnya sambil sedikit bercanda.
Ia juga menyambut baik pernyataan Lesti yang membuka peluang untuk mediasi. Jika memang ada niat baik dari kedua belah pihak, Deolipa siap menjembatani pertemuan dengan kuasa hukum Lesti.
“Nanti saya akan coba kalau ada permintaan dari kuasa hukumnya untuk membuka ruang mediasi atau mereka terbuka untuk mediasi, tentunya kita sangat terbuka sekali.”
Terkait laporan polisi, Deolipa bilang bahwa awalnya yang dipersoalkan adalah penggunaan lagu ciptaan Yoni Dores di beberapa akun YouTube yang tidak jelas siapa pemiliknya. Dugaan sementara sempat mengarah ke pihak Lesti, namun setelah klarifikasi, Lesti menegaskan tidak terlibat.
“Memang setelah saya pelajari juga dari apa yang ada dari Pak Yoni Dores, memang sebenarnya yang dikejar itu akun-akun YouTube gitu. Cuman kan tidak diketahui akun YouTube ini punya siapa,” katanya.
Jadi, kalau ternyata memang bukan Lesti pelakunya, posisi Lesti nantinya hanya akan sebagai saksi saja dalam proses hukum. Dan kalau semua bisa diselesaikan dengan musyawarah, laporan pun bisa dicabut.
“Kalau sudah bertemu, sudah ada musyawarah, kan berarti sudah ada… nanti kesepakatan, ya kalau itu selesai rasa-rasanya sih… kalau bagi kami kuasa hukum ya… ya cabut laporan, bagus begitu kan.”
Soal tuduhan yang sempat beredar dari pihak asisten, yang menyebut Lesti tidak akan menang kalau gak nyanyi lagu ciptaan Yoni, Deolipa menyebut itu hanyalah ucapan yang tidak tepat, apalagi di tengah kondisi yang sedang sensitif.
“Ya itu memang mungkin prejudis negatif ya dari si asistennya Lesti. Tapi kan dia juga kan sudah minta maaf,” ucapnya.
Deolipa pun berharap semua pihak bisa mengambil hikmah dari kejadian ini dan menyelesaikannya dengan kepala dingin.
“Yang penting sekarang sudah ada ruang terbuka dari pihak Lesti untuk kemudian bermediasi. Ini yang kemudian akan saya jajaki bersama Pak Yoni Dores, kapan waktunya,” tutupnya.