Keren! Nayyara Azarine Farrashila Ajak Remaja Indonesia Bangga Akan Keindahan Batik
JAKARTA – Perayaan Hari Batik Nasional di Pasar Seni Ancol, Jakarta, menjadi panggung inspiratif bagi generasi muda untuk merayakan dan melestarikan warisan budaya luhur bangsa. Salah satu sorotan utama dalam rangkaian acara bertajuk “Kolaborasi yang Menginspirasi: Mencanting Bersama Utara” ini adalah kehadiran Puteri Remaja Indonesia Jakarta 2025, Nayyara Azarine Farrashila.
Dikenal akrab dengan sapaan Arin, mahasiswi Fakultas Hukum Universitas Indonesia (UI) yang baru berusia 18 tahun ini tampil sebagai narasumber utama, berbagi pandangan tentang pentingnya batik di mata generasi muda.
Arin, yang lahir pada 3 September 2007, bukan hanya berprestasi di kancah pemilihan remaja.
Tak hanya itu, ia juga merupakan seorang penampil Tari Tradisional Nusantara di panggung internasional, anggota Paskibra UI, serta public speaker yang aktif mengkampanyekan isu pendidikan dan kepemudaan.
Dalam acara yang bertujuan mengangkat keindahan batik sebagai simbol kolaborasi dan pelestarian budaya ini, Arin menyampaikan pesan yang menggugah bagi rekan-rekan sebayanya.
“Remaja Indonesia harus bangga dengan batik, warisan luhur yang merefleksikan jati diri bangsa. Setiap goresan canting menyimpan kisah tentang ketekunan, cinta, dan semangat berkarya,” tutur Arin di hadapan para peserta dan pengunjung.
Arin menekankan bahwa peran generasi muda saat ini adalah memadukan tradisi dengan inovasi. Menurutnya, melestarikan batik bukan berarti terpaku pada cara lama, melainkan membawanya ke era baru dengan sentuhan kreativitas dan karakter.
“Sebagai generasi muda, mari kita rawat warisan ini dengan cara yang kreatif dan berkarakter, memadukan tradisi dengan inovasi, menjaga budaya sambil terus melangkah maju,” ujarnya.
Dengan pengakuan dunia terhadap batik sebagai Warisan Kemanusiaan untuk Budaya Lisan dan Nonbendawi (UNESCO), Arin mengingatkan bahwa kebanggaan terhadap batik sudah seharusnya menjadi hal yang mutlak bagi setiap warga negara.
“Kini, batik telah mendunia; seluruh dunia telah mengakui dan mencintainya. Sudah sepatutnya kita, para penerus bangsa, menjadi yang paling bangga memakainya,” tutupnya.
